Poker online terpercaya di indonesia.Pengungkapan kasusprostitusi belasan perempuan ABG itu berawal dari laporan warga yang curiga dengan aktivitas di warung kopi milik Thorik. Pasalnya, gadis-gadis ABG kerap datang dan bertemu pria dewasa di warung kopi Thorik. Karena sering melihat banyak perempuan ABG dan sejumlah pria di warung itu, warga melaporkan keganjilan itu ke Mapolsektro Jagakarsa. Polisi pun mulai melakukan pengintaian. Thorik mempromosikan para perempuan ABG yang saat booming dengan sebutan cabe-cabean itu melalui telepon genggam. Seperti menghubungi klien atau memberikan gambar lewat BlackBerry Massenger (BBM). Thorik menawarkan para ABG itu dengan kisaran harga Rp 200.000-Rp 400.000 sekali kencan. Muhammad (50), warga RT 008/006 Jagakarsa mengatakan, sebelumnya Thorik pernah diusir dari rumah kontrakan yang letaknya tak jauh dari warung karena tak bisa membayar. Akhirnya, Thorik memutuskan untuk membuka warung dan menjual kopi. Pelaku memanfaatkan lahan kosong milik warga sekitar untuk warung. Namun, warung itu malah disalahgunakan karena dijadikan tempat prostitusi. Dalam warung Thorikterdapat dua sekat yang digunakan untuk pria hidung belang berkencan dengan para ABG itu. "Karena beberapa bulan terakhir ini aksi Thorikmencurigakan dan sering ada anak perempuan datang, akhirnya warga setempat menyelidiki dan melapor polisi. Awalnya karena belum cukup bukti, jadi warga belum bisa menggerebek warung kopi Thorik," ujar Muhamad. Menurut Muhammad, warga kerap melihat laki-laki membawa sepeda motor dan mobil masuk ke halaman warung. "Terkadang ada yang menjemput dengan mobil dan motor. Bikin risih warga sekitar," ucapnya. Pelanggan beragam Pelanggan para perempuan ABG yang disediakan Thorikberagam, mulai dari kalangan atas hingga kalangan menengah bawah, yang kini tengah tengah diburu polisi. "Pelanggan itu ada tukang tape, tukang lontong, ada juga yang bermobil. Mobilnya diparkir di luar kompleks," ujar Sekretaris Paguyuban Warga di Jalan Timbul IV, Sugiyanto (35). Selain itu, para pelanggan warung kopi mesum tersebut juga ada yang nekat berkencan di lokasi itu, tetapi umumnya dibawa keluar. "Pelanggan kadang-kadang menjemput cabe-cabean dari warungThorik dan diajak keluar," ungkapnya. Sugiyanto mengaku sudah pernah menegur Thorik karena banyak orang yang tak dikenal datang ketempat tersebut. Namun, teguran tersebut tak pernah digubris Thorik.
TERUNGKAPNYA PROSTITUSI DI JAGAKARSA
Poker online terpercaya di indonesia.Pengungkapan kasusprostitusi belasan perempuan ABG itu berawal dari laporan warga yang curiga dengan aktivitas di warung kopi milik Thorik. Pasalnya, gadis-gadis ABG kerap datang dan bertemu pria dewasa di warung kopi Thorik. Karena sering melihat banyak perempuan ABG dan sejumlah pria di warung itu, warga melaporkan keganjilan itu ke Mapolsektro Jagakarsa. Polisi pun mulai melakukan pengintaian. Thorik mempromosikan para perempuan ABG yang saat booming dengan sebutan cabe-cabean itu melalui telepon genggam. Seperti menghubungi klien atau memberikan gambar lewat BlackBerry Massenger (BBM). Thorik menawarkan para ABG itu dengan kisaran harga Rp 200.000-Rp 400.000 sekali kencan. Muhammad (50), warga RT 008/006 Jagakarsa mengatakan, sebelumnya Thorik pernah diusir dari rumah kontrakan yang letaknya tak jauh dari warung karena tak bisa membayar. Akhirnya, Thorik memutuskan untuk membuka warung dan menjual kopi. Pelaku memanfaatkan lahan kosong milik warga sekitar untuk warung. Namun, warung itu malah disalahgunakan karena dijadikan tempat prostitusi. Dalam warung Thorikterdapat dua sekat yang digunakan untuk pria hidung belang berkencan dengan para ABG itu. "Karena beberapa bulan terakhir ini aksi Thorikmencurigakan dan sering ada anak perempuan datang, akhirnya warga setempat menyelidiki dan melapor polisi. Awalnya karena belum cukup bukti, jadi warga belum bisa menggerebek warung kopi Thorik," ujar Muhamad. Menurut Muhammad, warga kerap melihat laki-laki membawa sepeda motor dan mobil masuk ke halaman warung. "Terkadang ada yang menjemput dengan mobil dan motor. Bikin risih warga sekitar," ucapnya. Pelanggan beragam Pelanggan para perempuan ABG yang disediakan Thorikberagam, mulai dari kalangan atas hingga kalangan menengah bawah, yang kini tengah tengah diburu polisi. "Pelanggan itu ada tukang tape, tukang lontong, ada juga yang bermobil. Mobilnya diparkir di luar kompleks," ujar Sekretaris Paguyuban Warga di Jalan Timbul IV, Sugiyanto (35). Selain itu, para pelanggan warung kopi mesum tersebut juga ada yang nekat berkencan di lokasi itu, tetapi umumnya dibawa keluar. "Pelanggan kadang-kadang menjemput cabe-cabean dari warungThorik dan diajak keluar," ungkapnya. Sugiyanto mengaku sudah pernah menegur Thorik karena banyak orang yang tak dikenal datang ketempat tersebut. Namun, teguran tersebut tak pernah digubris Thorik.
Lokasi:
Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar